Jumat, 14 April 2017

Baguette

Baguette  
Baguette adalah roti tawar khas Perancis berbentuk tongkat, kira-kira seukuran pergelangan tangan sepanjang kira-kira 50 cm. Baguette boleh jadi identik dengan nasi bagi kita. Apapun menu makanan yang mereka hadapi baguette pasti hadir menyertai. Dan tentu saja roti jenis ini tersedia di mana-mana, apalagi di super market

Pada kedatangan kami terdahulu, di rumah si Tengah hampir selalu tersedia baguette, yang dibeli di super market  terdekat. Biasanya dimakan dengan keju atau mentega atau roti itu dicelupkan ke minuman apakah teh atau kopi. Tapi kali ini, sampai hari keempat kami berada di sini, sang baguette tidak pernah kelihatan. Apa sekarang mereka berpantang? Sampai akhirnya aku menanyakan hal tersebut. Jawaban si Tengah agak mengherankan. Belum sempat membuatnya.

Belum sempat membuat? Apakah dia membuat sendiri baguette yang padahal kalau dibeli harganya cukup murah meriah? Ternyata benar.

Si Tengah yang dokter gigi, selama keberadaan di negeri Perancis ini akhirnya menyibukkan  diri dengan mengikuti kursus membuat roti dan kue. Roti-roti dan kue-kue Perancis tentu saja, yang dalam setiap kesempatan disesuaikan untuk tidak melibatkan bahan-bahan yang tidak halal. Sepertinya dia sudah cukup piawai dalam hal itu. Di antara ilmu yang diperolehnya termasuk cara membuat baguette.  

Pagi ini kami sarapan dengan baguette buatan si Tengah. Dia buat pula sup asparagus. Aku terheran-heran lagi ketika sepotong roti buatannya itu mau diantarkannya ke tetangga Perancis. Orang Perancis dihadiahi sebuah baguette yang harganya hampir tidak ada? yang harganya quatre fois rien? Rupanya itu adalah sebuah tradisi tanda putih hati, begitu katanya. Menghadiahkan sebongkah roti buatan sendiri itu adalah merupakan sebuah penghormatan yang sangat tinggi. Wallahu a'lam. 

Apakah kamu menerima kalau mereka menghadiahimu makanan juga, tanyaku. Mereka tidak pernah mengirim makanan, mungkin karena mengetahui bahwa kita sangat selektif dan berhati-hati dalam bahan makanan. Biasanya mereka membalas hadiah kita dengan mengirim bunga, begitu jawabnya.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar