Sabtu, 25 April 2015

Paris Charles de Gaulle Menuju Pau

Paris Charles de Gaulle Menuju Pau

Dengan pertimbangan ketersediaan pengangkutan dari Bandara CdG Paris menuju Pau yang sesuai dengan waktu yang tepat dan biaya yang tidak terlalu mahal, pilihan akhirnya jatuh ke kereta api TGV. Sayangnya kereta api ini hanya ada sampai ke kota Toulouse, masih sekitar 190 km dari Pau. Dan kami harus berganti kereta di Bordeaux. Kami akan menginap di hotel satu malam di Toulouse dan setelah itu menantu serta anak dan cucu akan menjemput kami ke sana.

Setelah mengambil bagasi, kami mendorong troli bawaan menuju stasiun TGV yang terletak beberapa ratus meter saja. Cukup ramai manusia di ruang tunggu. Hari baru jam setengah delapan, sedangkan kereta api kami jadwalnya jam 10.16. Masih dua setengah jam lebih lagi. Ada monitor tv yang menayangkan jadwal dan tujuan kereta yang akan berangkat pagi itu, serta di jalur berapa masing-masingnya akan berangkat. Kami menunggu dengan santai. Sayangnya wifi di tempat itu juga tidak bekerja normal. Aku bertanya kepada seorang yang sedang membuka internet, wifi mana yang dia pakai. Wifi aeroport yang dia katakan, sudah dideteksi oleh Ipad ku tapi internet tidak bisa dibuka. Entah aku yang gaptek, entah memang ada yang tidak beres. 

Kira-kira jam sembilan lebih, aku mencari informasi di jalur mana kereta api yang akan kami tompangi akan berangkat. Petugas yang aku tanya, mengatakan bahwa itu hanya akan diketahui 20 menit sebelum berangkat. Dia mengingatkan agar memperhatikan nanti apakah harus melalui gerbang utara atau selatan, agar tidak keliru. Jarak antara kedua gerbang itu sekitar 20 meter. 

Informasi mengenai jalur itu akhirnya muncul di monitor tv, jam sepuluh kurang. Kami harus pergi ke jalur 6 gerbang selatan. Kami turun satu level dari ruang tunggu. Ada lift untuk turun. Aku mendorong troli kami menuju jalur tersebut. Aku bertanya lagi kepada seorang petugas kereta api, di mana kira-kira posisi gerbong nomor 13 dan dia menunjukkannya. Kami melangkah menuju tempat itu. Beberapa menit kemudian kereta api itu datang. Aku segera mengangkat bagasi kami dan meletakkannya di tempat bagasi sebelum mencari tempat duduk. Semua berjalan aman-aman saja. Wagonnya bagus dan bersih.

Kereta itu berangkat jam 10.20. Aku yakin betul bahwa waktu itu bukan jam 10.16 seperti jadwal. Kecepatan kereta sepertinya juga biasa-biasa saja, bukan grand vitesse, atau kecepatan tinggi. Ah mungkin karena ini masih di daerah perkotaan. Baru kira-kira sepuluh menit jalan, kereta itu berhenti di stasiun berikutnya. Yang menarik perhatianku adalah kesenyapan jalannya. Tidak ada bunyi berdengkang-dengkang seperti biasanya bunyi roda kereta api di negeri kita. Berangkat lagi, dan hanya beberapa menit kemudian berhenti lagi. Setiap kali akan berhenti ada pemberitahuan dalam bahasa Perancis diikuti dalam bahasa Inggeris. 

Perjalanan dilanjutkan. Aku tetap belum merasakan kecepatan kereta ini istimewa. Maksimum mungkin hanya sekitar 150 km per jam. Di mana grand vitesse nya? Tiba-tiba, setelah kami berjalan sekitar dua jam, kereta itu berhenti di suatu tempat yang bukan stasiun. Ada pengumuman dalam bahasa Perancis memberi tahu bahwa ada kerusakan di bagian elektronik. Ternyata bisa juga, ya? Perjalanan itu terhenti sekitar 20 menit. Padahal sebelumnya juga pernah berhenti agak lama di sebuah stasiun. Aku tidak terlalu memperhatikan pemberitahuan sebelumnya. 

Akhirnya masalah itu teratasi. Kereta api itu kembali bisa berjalan dan rasanya kali ini lebih cepat dari sebelumnya. 

Aku bertanya-tanya, bagaimana dengan pergantian kereta di Bordeaux nanti akibat keterlambatan ini. Aku menanyakannya ke petugas kereta. Dengan tenang dia memberi tahu, bahwa akan ada kereta berikutnya untuk kami.   Semua akan diatur, jawabnya. 

Para penumpang mendapat kotak makanan gratis akibat keterlambatan ini. Diumumkan pula, penumpang akan mendapat pengembalian biaya perjalanan minimal 25% karena keterlambatan lebih dari 30 menit. Ternyata keterlambatan kereta api ini mencapai 80 menit. Rupanya memang sudah ada masalah sejak berangkat dari bandara tadi.  Kami sampai di stasiun Bordeaux St. Jean jam 4 sore, dari jadwal sebelumnya jam 2.37. 

Ada hikmah paling positif bagi kami akibat kerusakan dan keterlambatan kereta api ini. Menurut jadwal, kami hanya punya waktu 10 menit untuk pindah kereta di Bordeaux. Pindah kereta yang ternyata bukan sesuatu yang sederhana. Kami harus menurunkan keempat koper dengan tolal berat lebih dari 60 kilo dari kereta yang satu, turun melalui tangga yang lumayan tinggi, tidak ada tangga berjalan atau lift, naik lagi ke jalur lain untuk kereta berikutnya. Waktu 10 menit aku pastikan tidak akan cukup untuk manuver tersebut. 

Alhamdulillah, sekarang kami punya waktu 45 menit untuk menunggu kereta pengganti. Sebelumnya aku harus melapor dan mengganti karcis di kantor SNCF yang terletak lumayan jauh dalam bangunan stasiun yang lumayan besar. Dengan menunjukkan karcis (e-tiket), aku segera mendapat tiket pengganti di kereta jurusan Marseille yang akan berangkat jam 4.47. Jalurnya juga akan diberitahu 20 menit sebelum berangkat. 

Aku benar-benar keletihan mengangkat koper-koper itu turun naik tangga. Tidak ada tangga berjalan.  Alhamdulillah ada seorang anak muda yang membantu kami. Mungkin dia kasihan melihat istriku yang tertatih-tatih mengangkat koper yang lebih kecil. Ternyata kami salah naik tangga pula, antara utara dan selatan. Terpaksa menarik koper-koper itu lumayan jauh ke gerbong. Sekali lagi alhamdulillah, ada seorang laki-laki lain yang membantu menaikkan koper- koper itu ke kereta. 

Kereta api itu berangkat menuju Toulouse. Dengan kecepatan lumayan tinggi. Jam 6.48 kami sampai di stasiun Mitabea Toulouse. Hotel kami terletak 400 meter dari stasiun. Kami berjalan kaki ke sana. Dengan menarik koper-koper kami menyeberangi jalan. Koper-koper yang terasa semakin berat saja. 

Perjalanan istimewa melelahkan itu akhirnya selesai sampai di hotel. Hari sudah jam setengah delapan tapi masih terang benderang.  Kami shalat maghrib dan isya jam sembilan. Dan setelah itu langsung tidur karena terlalu lelah.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar