Minggu, 26 April 2015

Bertemu Dengan Cucu-cucu

Bertemu Dengan Cucu-cucu

Jadwal perjalanan kami beriringan dengan jadwal besan. Mereka berdua telah berada di Pau sejak tanggal 15 yang lalu, dan sebelumnya sudah singgah di Amsterdam mengunjungi puteri pertama mereka di sana. Tanggal 25 kemarin, mereka berangkat melalui Toulouse untuk kembali ke Jakarta melalui Amsterdam lagi. Pagi-pagi mereka berangkat dari Pau diantar anak, menantu dan cucu-cucu langsung ke bandara Toulouse. Setelah itu barulah kami dijemput ke hotel.

Waktu baru sampai di hotel Riquet kemarin sore, kami ditanya apakah akan menggunakan internet. Padahal fasilitas ini dinyatakan tersedia dan bebas biaya di brosur mereka waktu aku memesan tempat melalui internet. Tentu saja aku jawab bahwa aku memerlukannya. Kepadaku diberikan secarik kertas dengan informasi untuk masuk jalur internet. Sampai di kamar aku coba membuka internet. Dan tidak berhasil. Aku turun lagi ke lobi hotel. Perlu sedikit utak-utik sebelum Ipadku terhubung ke internet. Aku berterima kasih dan kembali ke kamar. Aku coba menghubungi si Tengah melalui skype. Tidak tersambung. Coba menghubungi si Bungsu di Jatibening.  Tidak tersambung juga. Aku cek, ternyata sambungan ke internet terputus. Artinya, di kamar ini tidak ada wifi.

Karena sudah capek, aku malas untuk turun lagi ke lobi. WA juga tidak berfungsi dan kami tidak tahu kenapa. Malam itu sesudah shalat isya, sekitar jam setengah sepuluh kami langsung tidur.

Aku terbangun jam empat pagi.  Aku menebak saja bahwa waktu subuh mungkin sekitar jam setengah lima. Dan pada jam tersebut kami shalat subuh. Sehabis shalat  istriku membuat teh. Kami minum teh dan sarapan dengan roti.

Jam setengah delapan telepon hotel di kamar berdering. Ternyata dari si Tengah. Dia menanyakan keadaan kami, kenapa tidak ada kabar apa-apa dari kemarin sore. Aku jawab bahwa semua sarana komunikasi kami macet. Rupanya tadi malam jam setengah sebelas dia juga menelpon. Kami sudah terlelap waktu itu. Dia memberi tahu bahwa mereka sudah dalam perjalanan menuju Toulouse untuk mengantar Akung dan Uti dan setelah itu menjemput kami. Diperkirakan mereka akan sampai di bandara sekitar jam sembilan dan di hotel kami sesudah jam sepuluh.

Aku turun ke lobi untuk mengecek wifi lagi. Ternyata wifi hanya berfungsi di sekitar lobi itu saja. Di bawah sana Ipadku dapat digunakan dengan baik. Aku menghubungi si Bungsu melalui skype.  Setelah itu kembali menghubungi si Tengah juga dengan skype. Mereka sudah berada di bandara.

Waktu aku kembali ke kamar, istriku sudah selesai mengemasi barang-barang kami. Baru jam setengah sepuluh. Kami berbaring saja leyeh-leyeh. Aku coba menyalakan tv ternyata tidak tahu bagaimana memilih channel. Setiap dicoba memencet nomor channel tertulis bahwa channel tidak tersedia. 

Jam setengah sebelas pintu kamar diketok.  Aku menghambur mendekati pintu dan membukanya. Di sana berdiri menantu, si Tengah, Hamizan. Fathimah, si Upiak Kecil tertidur di kereta dorongnya. Subhanallah..... Alhamdulillaah..... Kami akhirnya berjumpa dengan cucu.

Istriku langsung memeluk Hamizan. Fathimah terbangun. Waktu mau diambil oleh nenek, dia menangis. Iyalah, orang belum pernah bertemu. 

Kami segera turun untuk check out dan meninggalkan hotel. 

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar