Senin, 12 September 2016

Kebersamaan Gotong Royong Aidil Qurban

Kebersamaan Gotong Royong Aidil Qurban   

Ini adalah kebiasaan yang bisa bertahan selama bertahun-tahun. Aku selalu ikut sejak aku hadir di komplek perumahan ini lebih 20 tahun yang lalu. Bergotong-royong di hari Aidil Qurban, menyembelih hewan kurban dan memotong-motongnya, memasukkan potongan-potongan daging hewan itu ke kantong plastik lalu membagi-bagikannya. Di awal waktu aku jadi penghuni komplek ini dulu, peserta gotong-royong itu lebih banyak anak muda anggota remaja mesjid. Tapi secara bertahap dan berangsur-angsur, orang-orang tua mereka mulai ikut melibatkan diri. 

Kami selalu mendatangkan jagal (terutama untuk sapi) dari luar. Mereka yang lebih profesional mempersiapkan sebelum sapi dipotong sampai menguliti dan membaginya menjadi potongan besar. Kami para jamaah mesjid lalu meneruskan mencincang dan memotong kecil-kecil daging-daging tersebut. Ada juga yang berpendapat, kenapa tidak diserahkan saja seluruh pekerjaan itu kepada tukang daging, bahkan sampai memasukkan ke kantong-kantong plastik? Hal itu tidak kami lakukan karena berkeyakinan bahwa pekerjaan ini adalah kegiatan amal.

Yang berkurban adalah kami-kami juga. Penghuni komplek dan beberapa orang dari luar. Dan kami semua ikut bergotong royong semampunya. Sebahagian besar terlibat dalam memotong daging, mencincang tulang, membagi daging-daging itu menjadi tumpukan, memasukkanya ke dalam plastik dan terakhir membagi-bagikannya. Beberapa hari sebelumnya kami sudah mengedarkan kupon ke masyarakat yang tinggal di luar komplek. Mereka diminta mengambil daging kurban sesudah waktu asyar di hari pemotongan. 

Kerja gotong-royong itu dimulai jam delapan pagi dan berakhir sekitar jam lima sore. Kami beristirahat untuk shalat zuhur dan makan siang. Makan siang yang disiapkan oleh ibu-ibu anggota majelis taklim, istri-istri kami. Ibu-ibu yang juga ikut membantu memasukkan tumpukan daging ke dalam kantong. Waktu ashar kami kembali berhenti sebentar untuk shalat. Sesudah shalat ashar tinggal pekerjaan menyelesaikan membuat tumpukan dan memasukkan daging ke dalam kantong.

Animo berkurban para penghuni komplek selalu tinggi. Kemarin kami memotong delapan belas ekor sapi dan sebelas ekor kambing. Artinya lebih dari seratus orang yang ikut berkurban. Ada pergeseran dari berkurban kambing ke berkurban sapi. Beberapa belas tahun yang lalu, kami pernah memotong hampir 50 ekor kambing dan sapi hanya sekitar 5 sampai 7 ekor. Tahun lalu adalah puncak jumlah kurban sapi sebanyak 22 ekor.

Kemarin kami membagi daging kurban itu menjadi lebih dari 1600 kantong. Jumlah ini disesuaikan dengan jumlah kupon yang diedarkan. Sebelum waktu ashar para penerima daging kurban sudah berdatangan. Mereka belum diizinkan masuk ke pekarangan mesjid. Sekitar jam empat sore dimulai membagikan kantong-kantong daging tersebut. Penerimanya disuruh antri memasuki pekarangan mesjid melalui pintu pagar yang dijaga oleh petugas keamanan komplek. Pekerjaan membagi itu selesai dalam waktu kurang dari satu jam. Setiap pekerja juga mendapat bagian satu kantong daging. 

Selesailah acara kerja sama sekali setahun itu. Tinggal rasa pegal dan linu sesudahnya. Alhamdulillah kami puas dengan pekerjaan tersebut. Mudah-mudahan Allah memberi kesempatan pula untuk melakukan hal yang sama tahun depan.

****                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar